Ompung Doli ku sayang

malam itu 25 Agustus 2009, waktu aku mikcu (mimik cucu) tiba-tiba telepon dirumah bunyi..dan daddy yang menjawab telepon... ternyata ada kabar duka cita dari Sorong.. Ompung Doli ku tersayang.. yang memberi ku nama, di panggil Tuhan Yesus.. kami semua sedih sekali.. terutama daddy ku... dan yang paling membuatku sedih...ompung belum sempat melihatku..

mommy dan bou thiar nangis berpelukan...mommy dan daddy juga.. aku dijagain sama ompung Batam...malam itu sedih sekali..semua keluarga datang memberi dukungan..teman2 bou dan daddy juga..malam itu juga daddy berangkat ke Jakarta menuju Sorong.. buat menemani Ompung Boru ku yang di Sorong dan membawa jenazah untuk dimakamkan di Porsea, Sumatera Utara, tanah kelahiran Ompung ku.

kata daddy, kita semua harus ikhlaskan kepergian Ompung.. apalagi setelah kelahiran ku, Ompung pasti bahagia karna nama ku lah yang dipakai di nisannya dan Ompung dimakankan dengan adat Sari Matua, karna sudah ada sepupu ku dari Bou yang di Jayapura dan sudah ada aku (cucu dari anak laki-lakinya)...tapi tetap saja aku tidak sempat di timang-timang Ompung ku, mendengarnya memanggil nama ku, mencium ku, mendengar langsung cerita dari Ompung ku tentang Papua, melihat senyumnya..mendengar orang lain memanggilnya Ompung Elizabeth (Ompung pasti bangga sekali).

Tapi Ompung sekarang sudah bahagia dirumah Tuhan Yesus... Xaxa sayang Ompung.. nanti kalau sudah besar mommy dan daddy pasti ceritain ke xaxa bagaimana Ompung jadi garam bagi orang lain, terutama keluarga besar Sitorus...Ompung tetap hidup dalam hati kami.