Friday 28 October 2011

Parenting : baking day yummy choco cookie

oven pinjaman dari bu lilis
pernah ngga sih merasa stress saat ada sebutir nasi yang jatuh di lantai? saya merasakan itu, saya langsung panik, marah, stress. padahal sebutir nasi itu bisa dibersihkan, sulit sekali saya mengendalikan diri agar tidak marah, walaupun saya tahu kemarahan justru bisa membuat anak jadi trauma, tidak berani mencoba hal-hal baru, dan ketularan stress mommy yang akhirnya jadi rewel dan mommy tambah stress. awalnya saya tidak menyadari itu, tapi lama kelamaan kok dikepala saya seperti ada radar yang bekerja keras jika ada nasi yang jatuh, langsung deh, otak memerintahkan mata melihat ke spot jatuhnya nasi dan men-zoom kejadian itu, manifestasinya mulut saya mengomel, tangan saya segera mencari tissue untuk membersihkan saat itu juga! hahahaha

waktu kecil, jarang sekali boleh ikutan membuat kue, rumah juga tidak boleh berantakan (bukannya harus rajin bersih-bersih tetapi lebih ke larangan membongkar-bongkar), kalau makan tidak boleh ada yang jatuh, dan ternyata... semua kekakuan itu saya adopsi sampai hari ini, kasian ya...anak saya..hahaha. jadi kalau boleh jujur, misi saya sebenarnya selain bersenang-senang dengan xaxa, saya sedang melatih diri saya untuk tidak stress saat dia menjatuhkan adonan, membuat tepung berceceran, coklat berserakan, membuat rusuh, haizz menyebutkannya saja saya tahan nafas..hahahha



choco cookie sebelum dibakar di oven
akhirnya kesampaian juga mengajak xaxa untuk membuat kue, mengingatkan aku kembali sisi lain masa kecil ku, yang sering sekali ke rumah tetangga kami (sahabat baik ku ci lusi) untuk membantu kakaknya saat kebanjiran order membuat kue. rela banget rasanya mencetak kue berulang-ulang sampai malam, dan pulang dengan dibekali hasil pembakaran yang kurang sempurna...wakakaka 






xaxa gembira saat dia boleh mengaduk-aduk mentega, tepung, mencoba mencicipi adonan (hahaha semoga ngga diare), membuat berantakan dapur, lebih "sedikit" mendengar larangan mommy, dan yang terpenting bisa ikut ambil bagian dalam proyek dapur saat ini. kebetulan xaxa lagi senang-senangnya melakukan apa yang mommy lakukan, dan selalu bertanya "lagi ngapain mommy?" oh ya..sekalian melatih pelajaran social skill xaxa di Sekolah Bina Iman bulan ini "berbagi" alhasil kami membagi-bagikan kue buat anak-anak kost dan miss xaxa di sekolah. Bangga banget!

agak sulit meminta tuan putri berpose senyum belakangan ini don't know why
Jadi saya tetapkan hati, bahwa selama proses buat kue, ngga boleh marah, misi nya adalah bersenang-senang dengan xaxa, lets bake baby....!
btw hasilnya juga memuaskan, karena dimentorin bu lilis (asisten rumah tangga kami) yang kebetulan expert banget soal buat kue. mungkin mau nyoba buat kuenya dirumah? gampang kok.. ini resep nya ya... bisa pakai alat2 seadanya juga..

bahan-bahan:
margarin 300gr
butter 125gr
tepung gula 250gr (sesuai selera)
telur 3 (hanya kuning telur)
coklat bubuk (secukupnya)
tepung terigu 500gr (sampai adonan kalis)
coklat chip

Selamat mencoba...


Tuesday 18 October 2011

Parenting Tips: Menyetir Sambil Membawa Bayi dan Balita

Xaxa 26 bulan dan Dave 5 bulan, hari ini saya coba membawa dua anak saya sekaligus sambil menyetir. Mungkin di luar negeri hal seperti ini sudah biasa, tapi buat saya pribadi, pengalaman ini sungguh membuat saya deg-deg an.
Dave pagi hari, kelihatan happy ya...!!



Tapi dengan perencanaan yang matang, tekad yang bulat, dan ketenangan akhirnya misi hari ini boleh dikatakan cukup sukses...hehehe... berikut ini beberapa tips yang mungkin bermanfaat buat mommy yang lainnya:

  • Safety ini yang paling utama untuk diperhatikan, Xaxa duduk didepan dengan memakai seat belt dan Dave duduk dikursi belakang dengan car seat yang saya sewa sesuai usia dan berat badannya sehari sebelumnya di online shop http://lovelykiddie.wordpress.com/ pertimbangan saya untuk menyewa adalah, saat 5 bulan, berat dave sudah 9,7 kg, dave cukup besar tetapi belum saatnya menggunakan car seat yang duduk tegak, jadi kemungkinan saya hanya akan menggunakannya 1 atau 2 bulan setelah itu sudah harus menggantinya dengan yang lebih besar, jadi lebih hemat sewa. 
  • Time, sebaiknya mommy sudah bisa memprediksi waktu yang dibutuhkan untuk tiba ditempat tujuan, untuk pertama kali mencoba membawa bayi dan balita sekaligus sebaiknya test drive nya tidak terlalu lama atau jauh, karena belum tahu bagaimana reaksi anak-anak dan reaksi kita jika mereka menangis. Pengalaman saya hari ini, saya agak panik saat Dave menangis, jadi tidak fokus dan terus-terusan melihatnya di kursi belakang. Untung jarak tempuh dari rumah ke sekolah Xaxa hanya sekitar 15 - 20 menit sehingga kondisi masih terkendali.
  • Food and Drink, jangan lupa menyiapkan minuman dan makanan kecil dan diletakkan pada tempat yang mudah kita jangkau saat dilampu merah. Cara paling ampuh agar balita tidak bosan adalah dengan memberikan camilan kesukaannya, hehehe cara ini cukup efektif saya terapkan pada Xaxa, jadi sebelum nyetir saya siapkan dulu susu, dan eng ing eng...setelah minum susu...Xaxa tertidur pulas. Khusus untuk Dave, karena dia minumnya ASI, sebelum nyetir, saya susui dia sampai kenyang, jadi tidak mungkin dia menangis karena lapar.
  • Toys, bawalah mainan favorit anak anda atau sesuatu yang baru, praktis, bisa ditempel, menggantung, atau diikat, sebaiknya yang dibawa bukanlah mainan yang kecil dan bisa jatuh berceceran, bisa dibayangkan kalau mainan itu jatuh, bukan hanya pusing dengar suara tangisan anak, kita juga kesulitan mengumpulkannya. Saya bawakan Dave mainan yang digantung di car seat, empeng nya lengkap dengan jepitan dibaju agar tidak sampai jatuh, serta mainan karet yang bisa berbunyi dan digigit.
  • Position, tempatkan anak pada posisi yang dapat melihat kita, Xaxa duduk disamping saya dan Dave tepat dibelakang Xaxa, posisi ini memungkinkan kita tetap memantau dan anak tetap melihat mommynya, cukup efektif memberikan ketenangan.
  • Sing a Song, saat saya mengajak si kakak Xaxa bernyanyi, ternyata si adik Dave jadi tenang dan tidak menangis. Bernyanyi membuat Xaxa tidak bosan dan Dave pun senang.
  • Stay Calm, tetaplah tenang jika anak menangis, pastikan mereka tetap duduk diam dan tidak memberontak, sensitiflah terhadap tangisan anak, apakah itu tangisan kesakitan atau hanya tangisan minta digendong. Hari ini saat pulang dari sekolah Xaxa di Sekolah Bina Iman, Dave menangis dia sepertinya kepanasan duduk di kursi belakang, dan minta segera digendong. Kasihan sekali mendengarnya menangis dengan tangisan memelas, tetapi saya cuma bisa bilang, Dave tenang ya nak..mommy harus menyetir, nanti dirumah mommy gendong ya sayang... akhirnya dia tidak menangis lagi dan tertidur. Saat kita menjadi tenang, anak juga tenang.

Puji Tuhan hari ini kami semua sampai dirumah dengan selamat.


Siang hari, setelah agak cape nangis memelas, tidur deh...

Punya pengalaman seru juga? atau ada tips yang bisa di share? Jangan sungkan, comment ya... ^^

Saturday 15 October 2011

Global Handwash Day : Higienitas dan Budaya

Tanggal 15 Oktober adalah Global Handwash Day yang disingkat GHD, di Indonesia program hari cuci tangan pakai sabun sedunia ini adalah CTPS alias Cuci Tangan Pakai Sabun, minimal 5 saat penting CTPS: Mandi menggunakan sabun, cuci tangan sebelum makan pagi, siang, malam, dan yang terakhir setelah dari toilet. 



Sederhana sekali sebenarnya, tetapi pelaksanaannya hehehe harus sangat disiplin, menyita energi bahkan emosi. Sejak anak pertama kami lahir, saya jadi sangat peduli tentang aturan cuci tangan pakai sabun ini, setiap anggota keluarga atau tamu yang ingin menggendong bayi, harus cuci tangan dahulu. Banyak sekali orang yang memandang saya dengan tatapan aneh, bahkan agak kesal dan marah sampai-sampai mengurungkan niatnya untuk menggendong.

Seandainya mereka tahu setiap tahun, diare dan infeksi saluran pernafasan akut adalah penyebab kematian lebih dari 3,5 juta anak balita, dan angka ini dapat berkurang drastis jika gerakan mencuci tangan pakai sabun secara luas dipraktekkan. Menurut penelitian jika CTPS secara luas dipraktekkan, maka akan mengurangi penyakit diare hampir 50% dan ISPA akut mendekati 25%. sumber: http://www.globalhandwashing.org/

Tetapi terkadang agak sulit jika menyangkut orang yang lebih tua, bakalan dicap kurang sopan, arogan bahkan kurang ajar. Mungkin ini terkait dengan budaya kita yang mengharamkan yang lebih muda mengingatkan yang lebih tua, hehehe, terkadang jika si penyentuh adalah orang penting, yang pantang tersinggung, terpaksalah saya menelan ludah, agak menggigit lidah saya untuk tidak mengingatkannya agar cuci tangan pakai sabun terlebih dahulu. 

Begitu juga bila sedang ada acara makan-makan bersama, yang seringkali harus makan menggunakan tangan dan yang disediakan hanyalah kobokan air, jika sudah begini trik yang paling sering saya pakai adalah pura-pura ke toilet dahulu, cari washtafel atau tempat cuci piring, dan cuci tangan pakai cairan cuci piring (ini kalau beruntung) yang paling sering tersedia adalah sabun colek, rinso, bahkan masih ada lho sabun cap telepon wakakaka tapi ini masih lebih lumayan dari pada tidak ada sabun sama sekali dan saya sudah terlanjur masuk toilet...haizzzzzzz

Jika sedang di toilet umum, ntah itu di kantor (waktu dulu saya ngantor) atau di mall, saya terkesima melihat orang yang keluar dari wc, tanpa singgah untuk cuci tangan pakai sabun di washtafel, bagaimana mungkin wanita cantik nan harum hanya berkaca dan langsung nyelonong keluar? aihhh betapa tidak pedulinya dia dengan kebersihan tangannya, belum lagi kalau setelah keluar dari toilet tujuannya adalah nonton bioskop, dan setelah itu makan popcorn....wakakaka. Jadi wajar dong, jika saya paling anti menyentuh handle pintu toilet, hahahaha bukannya apa-apa, sia-sia dech saya sudah susah cuci tangan. 

Dirumah saya sudah membiasakan xaxa untuk cuci tangan, setiap mau makan harus cuci tangan, habis dari toilet harus cuci tangan, dan dia senang sekali dengan kegiatan main air yang satu ini, dan sering kali tanpa alasan yang jelas dia berinisiatif untuk cuci tangan. Semoga saja kebiasaan baik yang saya ajarkan padanya akan diteruskan pada anaknya, generasi berikutnya, cucu saya, dan akan menjadi budaya mereka, sampai mereka menemukan yang lebih baik dari ini, tanpa sungkan mengoreksi saya, dengan cara yang santun tentunya. :)



ps: di mana ya bisa pesen kaos buat anak saya dengan tulisan : touch me? wash u'r hands 1st... hahahaha