Thursday 24 November 2011

Full Time Mom dan Sahabatnya

Setelah membaca blog sahabat saya widi disini, tentang perempuan, cinta dan hidup saya jadi kangen setengah mati pada sahabat saya yang satu ini, saat kami masih single dan selalu available hahahaha. Bukannya saya mengharapkan hari-hari bebas itu terulang lagi dan saya tidak punya tanggung jawab sebanyak sekarang, bukan itu, tetapi kangen kami bisa bicara apa saja, dari hati ke hati, menertawakan kebodohan kami, merayakan kemenangan kami, mendapatkan kelegaan dari kata-kata 'jahat' membela yang tidak pernah berani kami lakukan, pernah satu kali saya curhat tentang teman kantor saya padanya, dan dengan jahatnya dia mengusulkan agar saya meludahi keyboard orang tersebut...wakakaka...jijai banget...! Tentu saja tidak pernah saya lakukan tapi it makes me feel much better. Widi sudah dua kali berkunjung ke rumah kami di bandung, tetapi kebebasan itu tidak kami dapatkan lagi, terlalu banyak interupsi, bersyukur pernah 'kencan' dengannya di warung laos. Saat ini widi sudah menikah, tinggal di medan, sedang merintis kantor barunya dari rumah.

Saya juga membaca comment sahabat saya yang satu lagi diblognya widi, kak sisi yang juga punya blog disini, wanita paling tangguh sekaligus lembut yang pernah saya kenal, saya dan widi selalu terkagum-kagum dengan betapa mandirinya dia, betapa low profile dan tidak sok patennya dia. Dulu dia sering sekali mencubit pipi saya, saya sih selalu membuat wajah kesal, secara sudah tua..wakakaka..tapi jujur harus saya akui cubitan itu membuat saya merasa seperti saya punya seorang kakak.  Kakak yang bisa diandalkan kalau sedang mabuk, yang tidak pernah menghakimi, yang suaranya bisa kencang kalau ada yang cari gara-gara, sekaligus lembut kalau mau curi start waktu istirahat. Saya pun dapat merasakan apa yang tidak pernah diucapkannya, saya tahu dia juga wanita normal, seorang istri dan ibu yang berjuang sambil meneteskan air mata, tapi memang dia terlalu tangguh untuk membebani kami oh tepatnya saya.

foto tahun 2005 saat kami hang out bareng :)
Apa artinya sahabat? saya dan widi sepakat dengan paulo coelho sahabat adalah saudara yang bisa kita pilih. Terkadang kita begitu terjebak dengan rutinitas, sampai sulit membedakan mana yang prioritas, dulu saat masih bekerja, rasanya saya punya banyak sekali teman, selalu ada yang menemani, tapi teman kantor adalah teman profesi, bukan sahabat, relasi dengan mereka hanya ada jika kita masih se profesi, setelah itu bye-bye...hehehe Entah kenapa saya sulit sekali menemukan bukannya pengganti, tetapi tambahan sahabat lagi, apakah karena saya terlalu sensitif sehingga radar saya begitu peka pada ketidaktulusan? atau memang saya yang menutup diri?
Persahabatan seperti apa yang bisa diharapakan seorang ibu yang berprofesi full time mom? Bersahabat dengan temannya anak-anak kita kah? hahaha terlalu dipaksakan ya? atau memang belum menemukan ya? Terkadang rasanya profesi ini membuat saya begitu kelelahan sampai-sampai berkomunikasi dengan suami pun tidak sempat. Tetapi semua kenangan bersama sahabat saya, tersimpan rapi dalam ingatan saya, dan hari ini saya tuliskan supaya jika suatu hari saya sudah pikun sampai-sampai tidak dapat menceritakan kembali pada anak-anak saya, mereka dapat membaca tulisan ini, bahwa ibunya punya sahabat yang bergitu berarti dalam hidupnya. 

ps. buat kak sisi dan widi, semoga kita bisa bertemu lagi ya..meskipun tidak satu kota dan tidak sekantor lagi...dan jika pertemuan itu tidak berjalan seperti yang kita harapkan (menyebalkan) kita tetap sahabat...setidaknya tidak terpisahkan di blog.. wakakaka

 

Tuesday 15 November 2011

Menghormati orang yang lebih Tua

Tulisan ini terinspirasi setelah mengikuti kelas Kelompok Tumbuh Bersama (KTB) di sekolah xaxa, Sekolah Bina Iman dan Karakter. Di sekolah ini, bukan hanya anak-anak saja yang dibekalin ilmu tetapi orang tua  juga diminta komitmennya untuk mengikuti 18 sesi pertemuan untuk belajar bagaimana jadi orang tua yang sesuai dengan Firman Tuhan.


Topik malam ini adalah menghormati orang yang lebih tua. Tidak bisa dipungkiri, sekarang ini standard menghormati semakin menurun, dan jika kita menerapkan standard yang telah merosot itu sebagai standard buat anak-anak kita, bisa kita bayangkan "standard" seperti apalagi yang mereka miliki nanti? Manusia cenderung semakin egois, jangankan di tempat-tempat umum, bahkan di dalam gereja sekalipun sering sekali keegoisan itu tidak dapat diredam. Contoh yang sangat sederhana, dulu saat saya masih bergereja lokal di medan, yang kebetulan tiap sesi kebaktiannya selalu penuh, kursi didalam gereja menjadi saksi bisu betapa egoisnya manusia, yang lebih memilih menjadikannya tempat tas, daripada tempat duduk. Merelakan tas melantai saja sudah susah, apalagi sampai harus merelakan tempat duduknya untuk orang yang lebih tua

Betapa sering saya pribadi tidak menghormati orang yang lebih tua, baru-baru ini bahkan saya lepas kendali sampai-sampai membuat orang tersinggung, yang akhirnya meninggalkan rumah kami, walaupun saya sudah minta maaf, tetapi saya tahu sikap seperti itu tidak dapat diterima. Termasuk terhadap orang tua saya, bukan karena saya tidak menyayanginya, tetapi standard yang saya miliki dan saya tahu ternyata jauh dibawah standard...hahaha... Bersyukur malam ini saya diingatkan kembali untuk melaksanakan hukum ke lima ini "Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan Allahmu, kepadamu" sebelum kesempatan saya sebagai anak hilang, dan peran saya sebagai ibu sedang ditempa.

Pernah melihat orang lain, dan merasa bahwa orang tersebut kurang ajar? Pasti sering, kalau orang tersebut bersikap seperti itu karna dia tidak tahu bagaimana yang benar dan seharusnya, maka itu salah orang tuanya. Tetapi jika secara sadar memilih untuk bersikap kurang ajar, apapun alasannya, itu adalah tanggung jawabnya pribadi.

Dan sebagai orang tua, saya diingatkan kembali untuk menerapkan standard sebagaimana mestinya, saya share contoh-contoh yang dapat diterapkan :
  • menyodorkan/menawarkan makanan kepada orang yang lebih tua
  • membukakan pintu, terkadang jika sedang buru-buru hanya menahan pintu lift agar tidak tertutup buat orang lain saja pun kita enggan, hehehe jangan-jangan malah kita percepat agar pintu tertutup (pengalaman pribadi, ampuni aku Tuhan...)
  • mendahulukan orangtua untuk mengambil makanan, sekali lagi dengan alasan kelaparan jadinya makan duluan, ambil yang paling besar, tidak memperdulikan orangtua, boro-boro orang lain. Sudah saatnya lagi kita mendidik anak kita untuk mendahulukan ayahnya yang mengambil duluan, agar mereka belajar menghargai otoritas sejak kecil.
  • tidak menyela jika orangtua sedang berbicara
  • menawarkan tempat duduk kepada orang yang lebih tua, bukannya pura-pura tidak melihat dan tidur, menjadi tanggung jawab kita untuk mendidik anak-anak kita agar peka, itulah warisan kita untuk generasi mereka.
  • pasti masih banyak contoh lainnya... please share with me...
intinya kadang kita 'harus' menghormati..bukan melulu karena pantas...hehehe


Wednesday 2 November 2011

Dave : 6 months

 his smile

Antusias sekali menyambut hari ini 2 November 2011, putra kami tercinta dave sudah 6 bulan, rasanya baru saja hamil, baru saja melahirkannya, waktu berlalu begitu cepat, dan kalau malam ini pun saya melewatkan untuk menulis milestone-nya dave, pasti moment hari yang begitu berharga ini berlalu begitu saja.

Empat jam setelah dave lahir, saya sudah belajar menyusui nya, saat itu obat bius karena operasi caesar masih belum habis dan saya belum dapat merasakan kedua kaki saya, tapi tekad saya begitu kuat, bahwa putra ku tidak boleh minum apapun selain Air Susu Ibu nya. Dan hari ini, 6 bulan sudah kami lewati masa-masa penuh tantangan. Puji Tuhan karena kemurahanNya lah saya dan dave dapat melewati masa paling sulit saat ASI masih sedikit, dan merayakan masa kejayaan kami hari ini. 


Pagi ini PRT kami bu lilis datang dengan membawa orderan cake dari saya, dan ternyata rasanya juga lumayan loh (promosi wakaka), memang sih dave belum bisa makan cake, tapi kan bisa minum ASI rasa cake...hehehe *alasan mommy






sebelum saya lupa, ini nih milestone nya dave:
  • berat badan hari ini 10,7 kg, sebenernya hasil timbangan 10,8 kg tapi karena diaper nya kelihatan agak penuh, lebih fair kalau dikurangai 100 gr :) 
  • tinggi nya 71 cm, bertambah 1 cm dari bulan lalu, baju-baju dave sudah harus untuk anak yang berumur 1 tahun, kalau yang sesuai umur sudah pada kesempitan. haizzzzzz
  • lingkar kepala 46 cm, kalau dilihat pada grafik pertumbuhan, grafiknya dave yang paling atas, kecuali untuk berat badan agak over sedikit...hihihi grafik teratas ada di 10 kg, jadi dia over 700 gr, psst dave mulai besok kita diet bareng ya nak...
  • sedang semangat-semangatnya membalikkan badan, pertama kali membalikkan badan umur 5 bulan kurang 1 hari. (sudah mengkhawatirkan jika ditinggal sendiri di tempat tidur)
  • sudah bisa duduk agak bungkuk 2 detik
  • suka sekali nonton baby tv, senyum-senyum terus kalau lagi program kesukaannya : ngga tau namanya euy..2 mahluk yang pake kaca mata itu dgn mesin jackpot buah-buahan, ada yang tau? oh ya satu lagi teletubbies.
  • suka bermain dikejar-kejar dengan cici nya xaxa, bou thiar nya, dan ciu-ciu erik nya. Kalau sudah dikejar bisa tertawa sampai kekeh-kekeh.
  • suka main plastik juga, sama dengan cici xaxa waktu kecil hehehe
  • paling cepat kalau dinina bobokan opung bolon nya, ngga sampai 5 menit dah tidur pulas dia dalam gendongan
  • tidak suka ditinggalkan sendirian, langsung protes sambil teriak-teriak
  • murah senyum
  • masih juga hobby mikcu (baca:minum susu), tapi bedanya sekarang sambil memandang wajah mommy, mainin rambut mommy, dan kalau diajak tersenyum maka tersenyumlah dia dan air susu mengalir kemana-mana.
  • punya 20 botol stock ASIP beku di freezer untuk MPASI
  • vaksin jarang nangis, hihihi jagoan....!
  • hari ini hari pertama nya makan, semangat banget buka mulutnya, walaupun masih sulit makan pakai sendok. menu pertama: tepung beras merah organic brandnya gasol plus ASI
  • enak dipeluk dan kalau pagi bau acem...hahaha ini sih compliment buat mommy.
his chubby leg

Ps. 
  1. my hubby Robert, terima kasih ya buat perjuangan di Rumah Sakit Bersalin, kamu begitu percaya pada istrimu yang keras kepala ini.
  2. xaxa, terima kasih ya kakak...sudah memberikan mommy pengalaman berharga saat menyusui mu, sehingga dave tidak perlu sesusah payah kita (mommy dan xaxa) dulu.. love u kesayangan mommy..
  3. dave, kebanggaan mommy...don't grow so fast my lil baby...
  4. buat mama ku, yang begitu sabar mendukung apapun keputusan ku, ngga ada ibu yang sehebat kamu ma...

Psalm 103:
(15) As for man, his days are as grass; as a flower of the field, so he flourishes (16) For the wind passes over it and it is gone, and its place shall know it no more (17) But the mercy and loving-kindness of the Lord are from everlasting to everlasting upon those who reverently and worshipfully fear Him, and His righteousness is to children's children--


Friday 28 October 2011

Parenting : baking day yummy choco cookie

oven pinjaman dari bu lilis
pernah ngga sih merasa stress saat ada sebutir nasi yang jatuh di lantai? saya merasakan itu, saya langsung panik, marah, stress. padahal sebutir nasi itu bisa dibersihkan, sulit sekali saya mengendalikan diri agar tidak marah, walaupun saya tahu kemarahan justru bisa membuat anak jadi trauma, tidak berani mencoba hal-hal baru, dan ketularan stress mommy yang akhirnya jadi rewel dan mommy tambah stress. awalnya saya tidak menyadari itu, tapi lama kelamaan kok dikepala saya seperti ada radar yang bekerja keras jika ada nasi yang jatuh, langsung deh, otak memerintahkan mata melihat ke spot jatuhnya nasi dan men-zoom kejadian itu, manifestasinya mulut saya mengomel, tangan saya segera mencari tissue untuk membersihkan saat itu juga! hahahaha

waktu kecil, jarang sekali boleh ikutan membuat kue, rumah juga tidak boleh berantakan (bukannya harus rajin bersih-bersih tetapi lebih ke larangan membongkar-bongkar), kalau makan tidak boleh ada yang jatuh, dan ternyata... semua kekakuan itu saya adopsi sampai hari ini, kasian ya...anak saya..hahaha. jadi kalau boleh jujur, misi saya sebenarnya selain bersenang-senang dengan xaxa, saya sedang melatih diri saya untuk tidak stress saat dia menjatuhkan adonan, membuat tepung berceceran, coklat berserakan, membuat rusuh, haizz menyebutkannya saja saya tahan nafas..hahahha



choco cookie sebelum dibakar di oven
akhirnya kesampaian juga mengajak xaxa untuk membuat kue, mengingatkan aku kembali sisi lain masa kecil ku, yang sering sekali ke rumah tetangga kami (sahabat baik ku ci lusi) untuk membantu kakaknya saat kebanjiran order membuat kue. rela banget rasanya mencetak kue berulang-ulang sampai malam, dan pulang dengan dibekali hasil pembakaran yang kurang sempurna...wakakaka 






xaxa gembira saat dia boleh mengaduk-aduk mentega, tepung, mencoba mencicipi adonan (hahaha semoga ngga diare), membuat berantakan dapur, lebih "sedikit" mendengar larangan mommy, dan yang terpenting bisa ikut ambil bagian dalam proyek dapur saat ini. kebetulan xaxa lagi senang-senangnya melakukan apa yang mommy lakukan, dan selalu bertanya "lagi ngapain mommy?" oh ya..sekalian melatih pelajaran social skill xaxa di Sekolah Bina Iman bulan ini "berbagi" alhasil kami membagi-bagikan kue buat anak-anak kost dan miss xaxa di sekolah. Bangga banget!

agak sulit meminta tuan putri berpose senyum belakangan ini don't know why
Jadi saya tetapkan hati, bahwa selama proses buat kue, ngga boleh marah, misi nya adalah bersenang-senang dengan xaxa, lets bake baby....!
btw hasilnya juga memuaskan, karena dimentorin bu lilis (asisten rumah tangga kami) yang kebetulan expert banget soal buat kue. mungkin mau nyoba buat kuenya dirumah? gampang kok.. ini resep nya ya... bisa pakai alat2 seadanya juga..

bahan-bahan:
margarin 300gr
butter 125gr
tepung gula 250gr (sesuai selera)
telur 3 (hanya kuning telur)
coklat bubuk (secukupnya)
tepung terigu 500gr (sampai adonan kalis)
coklat chip

Selamat mencoba...


Tuesday 18 October 2011

Parenting Tips: Menyetir Sambil Membawa Bayi dan Balita

Xaxa 26 bulan dan Dave 5 bulan, hari ini saya coba membawa dua anak saya sekaligus sambil menyetir. Mungkin di luar negeri hal seperti ini sudah biasa, tapi buat saya pribadi, pengalaman ini sungguh membuat saya deg-deg an.
Dave pagi hari, kelihatan happy ya...!!



Tapi dengan perencanaan yang matang, tekad yang bulat, dan ketenangan akhirnya misi hari ini boleh dikatakan cukup sukses...hehehe... berikut ini beberapa tips yang mungkin bermanfaat buat mommy yang lainnya:

  • Safety ini yang paling utama untuk diperhatikan, Xaxa duduk didepan dengan memakai seat belt dan Dave duduk dikursi belakang dengan car seat yang saya sewa sesuai usia dan berat badannya sehari sebelumnya di online shop http://lovelykiddie.wordpress.com/ pertimbangan saya untuk menyewa adalah, saat 5 bulan, berat dave sudah 9,7 kg, dave cukup besar tetapi belum saatnya menggunakan car seat yang duduk tegak, jadi kemungkinan saya hanya akan menggunakannya 1 atau 2 bulan setelah itu sudah harus menggantinya dengan yang lebih besar, jadi lebih hemat sewa. 
  • Time, sebaiknya mommy sudah bisa memprediksi waktu yang dibutuhkan untuk tiba ditempat tujuan, untuk pertama kali mencoba membawa bayi dan balita sekaligus sebaiknya test drive nya tidak terlalu lama atau jauh, karena belum tahu bagaimana reaksi anak-anak dan reaksi kita jika mereka menangis. Pengalaman saya hari ini, saya agak panik saat Dave menangis, jadi tidak fokus dan terus-terusan melihatnya di kursi belakang. Untung jarak tempuh dari rumah ke sekolah Xaxa hanya sekitar 15 - 20 menit sehingga kondisi masih terkendali.
  • Food and Drink, jangan lupa menyiapkan minuman dan makanan kecil dan diletakkan pada tempat yang mudah kita jangkau saat dilampu merah. Cara paling ampuh agar balita tidak bosan adalah dengan memberikan camilan kesukaannya, hehehe cara ini cukup efektif saya terapkan pada Xaxa, jadi sebelum nyetir saya siapkan dulu susu, dan eng ing eng...setelah minum susu...Xaxa tertidur pulas. Khusus untuk Dave, karena dia minumnya ASI, sebelum nyetir, saya susui dia sampai kenyang, jadi tidak mungkin dia menangis karena lapar.
  • Toys, bawalah mainan favorit anak anda atau sesuatu yang baru, praktis, bisa ditempel, menggantung, atau diikat, sebaiknya yang dibawa bukanlah mainan yang kecil dan bisa jatuh berceceran, bisa dibayangkan kalau mainan itu jatuh, bukan hanya pusing dengar suara tangisan anak, kita juga kesulitan mengumpulkannya. Saya bawakan Dave mainan yang digantung di car seat, empeng nya lengkap dengan jepitan dibaju agar tidak sampai jatuh, serta mainan karet yang bisa berbunyi dan digigit.
  • Position, tempatkan anak pada posisi yang dapat melihat kita, Xaxa duduk disamping saya dan Dave tepat dibelakang Xaxa, posisi ini memungkinkan kita tetap memantau dan anak tetap melihat mommynya, cukup efektif memberikan ketenangan.
  • Sing a Song, saat saya mengajak si kakak Xaxa bernyanyi, ternyata si adik Dave jadi tenang dan tidak menangis. Bernyanyi membuat Xaxa tidak bosan dan Dave pun senang.
  • Stay Calm, tetaplah tenang jika anak menangis, pastikan mereka tetap duduk diam dan tidak memberontak, sensitiflah terhadap tangisan anak, apakah itu tangisan kesakitan atau hanya tangisan minta digendong. Hari ini saat pulang dari sekolah Xaxa di Sekolah Bina Iman, Dave menangis dia sepertinya kepanasan duduk di kursi belakang, dan minta segera digendong. Kasihan sekali mendengarnya menangis dengan tangisan memelas, tetapi saya cuma bisa bilang, Dave tenang ya nak..mommy harus menyetir, nanti dirumah mommy gendong ya sayang... akhirnya dia tidak menangis lagi dan tertidur. Saat kita menjadi tenang, anak juga tenang.

Puji Tuhan hari ini kami semua sampai dirumah dengan selamat.


Siang hari, setelah agak cape nangis memelas, tidur deh...

Punya pengalaman seru juga? atau ada tips yang bisa di share? Jangan sungkan, comment ya... ^^

Saturday 15 October 2011

Global Handwash Day : Higienitas dan Budaya

Tanggal 15 Oktober adalah Global Handwash Day yang disingkat GHD, di Indonesia program hari cuci tangan pakai sabun sedunia ini adalah CTPS alias Cuci Tangan Pakai Sabun, minimal 5 saat penting CTPS: Mandi menggunakan sabun, cuci tangan sebelum makan pagi, siang, malam, dan yang terakhir setelah dari toilet. 



Sederhana sekali sebenarnya, tetapi pelaksanaannya hehehe harus sangat disiplin, menyita energi bahkan emosi. Sejak anak pertama kami lahir, saya jadi sangat peduli tentang aturan cuci tangan pakai sabun ini, setiap anggota keluarga atau tamu yang ingin menggendong bayi, harus cuci tangan dahulu. Banyak sekali orang yang memandang saya dengan tatapan aneh, bahkan agak kesal dan marah sampai-sampai mengurungkan niatnya untuk menggendong.

Seandainya mereka tahu setiap tahun, diare dan infeksi saluran pernafasan akut adalah penyebab kematian lebih dari 3,5 juta anak balita, dan angka ini dapat berkurang drastis jika gerakan mencuci tangan pakai sabun secara luas dipraktekkan. Menurut penelitian jika CTPS secara luas dipraktekkan, maka akan mengurangi penyakit diare hampir 50% dan ISPA akut mendekati 25%. sumber: http://www.globalhandwashing.org/

Tetapi terkadang agak sulit jika menyangkut orang yang lebih tua, bakalan dicap kurang sopan, arogan bahkan kurang ajar. Mungkin ini terkait dengan budaya kita yang mengharamkan yang lebih muda mengingatkan yang lebih tua, hehehe, terkadang jika si penyentuh adalah orang penting, yang pantang tersinggung, terpaksalah saya menelan ludah, agak menggigit lidah saya untuk tidak mengingatkannya agar cuci tangan pakai sabun terlebih dahulu. 

Begitu juga bila sedang ada acara makan-makan bersama, yang seringkali harus makan menggunakan tangan dan yang disediakan hanyalah kobokan air, jika sudah begini trik yang paling sering saya pakai adalah pura-pura ke toilet dahulu, cari washtafel atau tempat cuci piring, dan cuci tangan pakai cairan cuci piring (ini kalau beruntung) yang paling sering tersedia adalah sabun colek, rinso, bahkan masih ada lho sabun cap telepon wakakaka tapi ini masih lebih lumayan dari pada tidak ada sabun sama sekali dan saya sudah terlanjur masuk toilet...haizzzzzzz

Jika sedang di toilet umum, ntah itu di kantor (waktu dulu saya ngantor) atau di mall, saya terkesima melihat orang yang keluar dari wc, tanpa singgah untuk cuci tangan pakai sabun di washtafel, bagaimana mungkin wanita cantik nan harum hanya berkaca dan langsung nyelonong keluar? aihhh betapa tidak pedulinya dia dengan kebersihan tangannya, belum lagi kalau setelah keluar dari toilet tujuannya adalah nonton bioskop, dan setelah itu makan popcorn....wakakaka. Jadi wajar dong, jika saya paling anti menyentuh handle pintu toilet, hahahaha bukannya apa-apa, sia-sia dech saya sudah susah cuci tangan. 

Dirumah saya sudah membiasakan xaxa untuk cuci tangan, setiap mau makan harus cuci tangan, habis dari toilet harus cuci tangan, dan dia senang sekali dengan kegiatan main air yang satu ini, dan sering kali tanpa alasan yang jelas dia berinisiatif untuk cuci tangan. Semoga saja kebiasaan baik yang saya ajarkan padanya akan diteruskan pada anaknya, generasi berikutnya, cucu saya, dan akan menjadi budaya mereka, sampai mereka menemukan yang lebih baik dari ini, tanpa sungkan mengoreksi saya, dengan cara yang santun tentunya. :)



ps: di mana ya bisa pesen kaos buat anak saya dengan tulisan : touch me? wash u'r hands 1st... hahahaha

Thursday 11 August 2011

Hari Pertama Sekolah

Ibu mana yang tidak heboh mempersiapkan hari pertama sekolah anaknya? Termasuk saya, heboh banget memikirkan strategi bagaimana supaya Alexandra, putri kami tercinta ini tidak sampai nangis-nangis apalagi trauma. Membaca artikel disana-sini, baca referensi, majalah bagaimana mempersiapkan anak agar mau sekolah. Ternyata tidak ada teorinya...dan prakteknya juga sangat jauh berbeda.

Ternyata eh ternyata, xaxa (panggilan sayang kami untuk alexandra) bukan hanya tidak nangis, malah terlihat enjoy sekali di hari pertama sekolah, pagi itu, setelah menyapa guru-guru di sekolahnya yang dipanggil miss, dia langsung diajarkan untuk meletakkan ransel nya di locker yang sudah dinamai, agak sulit sih membujuk putri kecil ini untuk rela meletakkan ranselnya tersayang di locker, secara dia masih merasa bangga  sudah bisa bawa tasnya sendiri...hahahaha...dan yess..akhirnya berhasil!

Pelajaran kedua adalah meletakkan sepatu pada rak sepatu, dan yuhuuuu untuk yang satu ini, putri kecil ku pun berhasil melakukannya. ^-^ Setelah olah raga dilapangan, dan menyanyi di aula, tibalah saat-saat yang paling mendebarkan yaitu masuk ke dalam kelas, takjubbbbb banget lihat si gadis kecil ini bisa masuk ke dalam kelas tanpa takut, tidak nangis, bahkan dengan riang!! Oh Puji Tuhan...dalam hati kecil saya, berkali-kali mengucap syukur karena bisa melihat gadis kecil ini melewati setiap proses dalam hidup nya. Seandainya saya masih ngantor, belum tentu bisa melihat betapa mandiri nya anak ku, betapa pemberani nya dia.

Hari ke dua di sekolah, hehehehe sifat manja si gadis kecil ini ternyata lagi kumat, ngga mau lepasin tangan mommynya, sampai-sampai masuk dalam kelas pun, mau ditemanin mommy... yah...berhubung masih diijinkan untuk ditemani orang tua sampai 4 pertemuan dan mommynya juga pengen tahu gimana sih kegiatan dalam kelas, jadilah mommy ikut menemani, ikut bernyanyi (nyanyinya kenceng pula..hahaha), ikut menari, ikut makan lagi...wakakaka

Hari ke tiga di sekolah, terjadi tragedi besar....xaxa nangis dari awal masuk kelas, sampai pulang...bahkan kata miss nya dia sempat ketiduran dalam gendongan karena lelah menangis. Terus-terang saat mendengar suara tangis campur teriaknya di balik pintu kelas, hati ini nyesssss...sedih....agak-agak ragu pada keputusan untuk menyekolahkannya pada umur 2 tahun kurang sebulan. Banyak kontroversi tentang umur sekolah anak, sebagian orang mengatakan umur 2 tahun masih terlalu kecil....tetapi tidak sedikit orang yang menyekolahkan anaknya sejak umur 6 bulan. hehehe

main pasir sebagai pelipurlara...^^
Seperti kalimat bijak bahwa tidak ada kata terlambat untuk belajar..Saya percaya tidak ada kata terlalu cepat untuk belajar, asalkan yang dipelajari sesuai dengan usia anak. Semua bergantung pada respon anak dan kesabaran guru dan orang tua tentunya. Dan saya belajar, bahwa hari pertama bukanlah segala-gala nya, bukanlan penentu, bukan juga pembuktian.

kelelahan pulang sekolah



Semuanya melalui proses, yang bisa saya lakukan adalah, menemani Alexandra putri tercinta kami melewati up and down dalam setiap tahap hidupnya...bahwa saya akan jadi mommy yang menunggunya didepan pintu kelas dengan senyum penuh kebanggaan, entah hari itu dia nangis ataupun tertawa.



dan tips buat mommy yang lainnya: 
  • kita hanya perlu tegarkan hati saat anak kita menangis...setelah itu? aman...hehehe..buktinya pulang sekolah xaxa sudah main pasir dengan riangnya tanpa ingat kesedihan saat ditinggal mama dikelas.
  • jangan pernah bohong pada anak saat hendak meninggalkan anak dengan gurunya, karena anak jadi tidak percaya nantinya. kita hanya perlu memperhadapkan mereka dengan kenyataan sebenarnya dan katakan mommy tunggu diluar ya sayang...

wo ai ni xaxa...

Monday 18 July 2011

Full Time Mom

Full Time Mom Adventure Begun
Officially on 1st July 2011 aku resmi jadi Full Time Mom, sebuah profesi yang sudah lama diam-diam diidam-idamkan, direnungkan, dipikirkan, didoakan. Awalnya tidak cukup berani untuk mengambil keputusan ini, secara saya sudah bekerja pada perusahaan itu hampir 10 tahun, sudah terbiasa berada di comfort zone, bahkan perusahaan itu seperti rumah ke dua nya saya.

Kalau ditanya 10 tahun yang lalu, tentu saja saya akan mengatakan keputusan saya hari ini adalah keputusan yang bodoh, tidak secure sama sekali, dan terlalu beresiko. Tetapi hari ini dengan berat hati harus saya katakan profesi baru ini cukup menantang dengan tidak adanya manual book, job desc yang ngga jelas, working hours nya 24 jam, lantas kenapa saya memilih profesi baru ini?hihihihi

Alasannya sederhana, saya jatuh cinta pada anak-anak saya.
sebenarnya dibalik alasan sederhana itu banyak alasan-alasan lain yang mendukung, entah itu karna latar belakang saya, kesempatan dari perusahaan, tapi saya harus jujur, yang membuat saya berani ambil keputusan ini adalah karna saya mau belajar jadi istri dan ibu yang sepenuhnya. Bukan berarti wanita pekerja yang berumah tangga bukan istri dan ibu sepenuhnya, saya tahu setiap keluarga punya struggle nya sendiri-sendiri, tidak bisa disamakan kondisinya. Dan puji Tuhan saya diperhadapkan dengan moment dimana saya mampu memanfaatkan kesempatan yang berharga dari kantor untuk mewujudkan cita-cita saya.

Jadi ingat dilema waktu masih jadi karyawati, saya ada pada kondisi yang merasa bersalah karena meninggalkan anak 9-10 jam sehari, rasa bersalah itu saya tebus dengan membuatnya bahagia yaitu membelikan mainan! Saya tahu itu salah, tetapi saya rindu sekali disambut antusias oleh xaxa, saya rindu melihat senyumnya, ketawanya, pelukannya. Jadi saya menghalalkan segala cara untuk mendapatkan itu.. saya sudah jadi ibu yang mengajarkannya menyogok sejak dia kecil...hahahaha...sorry dear...

Xaxa sekarang 23 bulan, sebentar lagi ada di masa-masa terrible two, saya sadar sepenuhnya dia harus mulai belajar disiplin, kebayang ngga anak umur 20 bulan sudah sangat tricky...saat saya minta ciuman pagi hari, dia malah cium bantal, saat saya tegas, malah tidak di gubris sama sekali.. I'm her mommy, but I can't control her at all... Bagaimana mungkin saya bisa mendidik anak dengan sisa waktu 1 - 2 jam sebelum mereka tidur, pagi-pagi sudah saya tinggalkan karena buru-buru harus ke kantor. Dimana saya saat xaxa merangkak pertama kali, melangkah pertama kali, menangis waktu dia sakit, saya di kantor.

Dave sekarang berumur 11 minggu, dan saya tidak mau kehilangan moment-moment berharga anak saya lagi. Saya tahu mungkin setelah mereka besar, mereka juga akan pergi meninggalkan rumah, dulu anak-anak meningalkan rumah saat mereka berumah tangga, sekarang anak-anak meninggalkan rumah saat mereka kuliah, bahkan ada yang SMP atau SMU sudah sekolah di kota atau negara lain. Saya tidak tahu trend masa depan akan seperti apa, dari beberapa orang tua yang punya anak remaja sharing bahwa anak remaja mereka sudah menolak untuk pergi bersama orang tua mereka, jadi kalau dihitung-hitung saat xaxa berumur 12 tahun yaitu tahun 2021, kalaupun dia mulai menolak beraktivitas bersama mommynya...setidaknya aku sudah menikmati 10 tahun masa-masa paling indah dalam hidupnya. menikmati 12 tahun masa-masa paing indah dalam hidup dave putra kami.


ps.
  • for my hubby, thanks for support me being your "truly lost bone" 
  • for xaxa and dave, maybe I'm not the perfect mommy, but I'll be there in every single step in your life journey... may God give me His patience and strength to raise both of you.

Sunday 15 May 2011

anak laki-laki kami

Namanya David Raphael Sitorus, kami sepakat memanggilnya Dave.  David adalah nama perjanjian, karena sebelum opung doli nya meninggal, nama ini sudah dititipkan. Pesan almarhum Amang dulu, kalau nanti adik Xaxa cowo, beri dia nama David. Waktu dia masih dalam rahim saya, daddy- nya selalu berdoa seolah-olah calon bayi kami pasti laki-laki, saya awalnya kurang setuju, takut salah, nanti kasian anaknya, merasakan penolakan. Ternyata doa daddynya yang penuh iman itu dijawab Tuhan, it's a boy...lahir tanggal 2 Mei 2011 dengan berat 3,76 kg, panjang 52cm, dokter yang menangani kelahirannya adalah dr. San San Barki, dokter tersabar dan teramah yang pernah kami temui.

David lahir dengan berat badan yang lumayan, dokter kuatir dia bisa kejang kalau kekurangan susu. Tapi sejak dia lahir, saya begitu yakin saya pasti dapat menyusuinya secepat mungkin, walaupun kondisi saya lemah selesai dioperasi. Saya menentang semua perawat, saya ngotot Dave harus dirawat gabung dengan saya, saya ingin belajar menyusuinya secepat mungkin, alih-alih mendapatkan dukungan dari perawat, saya malah di-under estimate perawat ruang bayi, dengan tidak sopannya dia mengatakan wah ini yang ada paling cuma kolostrum *sambil menekan payudara saya* . Saat sang perawat mengakatan "hanya kolostrum", saya tahu dia tidak berada pada level saya jika berbicara tentang Air Susu Ibu, jadi tidak ada untungnya saya berdebat atau mengedukasi sang perawat, saya hanya diam dan tetap meminta anak saya tidur di samping saya.

Dokter akhirnya mengijikan rawat gabung, setelah Robert Arnold Sitorus, suami saya tercinta ngotot mendukung istrinya, dengan catatan gula darah Dave harus menunjukkan kecenderungan normal 4 jam setelah dia dilahirkan, atau Dave harus di berikan susu formula, atau diinfus. Rasanya tidak rela kalau anak saya harus minum susu formula atau bahkan diinfus, saat itu saya cuma bisa berdoa, berusaha memberinya ASI walaupun hanya beberapa tetes. 

Akhirnya fase itu kami lewati dengan sukses, itu semua karena anugerah Tuhan dan dukungan keluarga, bangga sekali dapat menyusui putra saya, menatap matanya, memegang tangan yang kecil mungil, bahagia sekali dapat mempersembahkan yang terbaik dari diri saya untuk nya, air susu saya.

Raphael artinya kesembuhan yang dari Tuhan, saya ingin dave tumbuh jadi anak yang sehat dan kuat. Dan benar saja Tuhan jawab doa kami, Dave anak yang sehat, belum pernah sekalipun dia ke dokter anak karena sakit, dave hanya berkunjung ke DSA kalau nemenin cici nya atau dia harus di vaksin.hahaha... Puji Tuhan.

ps. Dave, suatu hari nanti jika kamu membaca tulisan ini, mommy cuma mau bilang, Tuhan mengasihi mu nak...kamu milik Allah... dan kami (mommy dan daddy) adalah orang tua yang paling beruntung memiiki anak yang bernama David Raphael Sitorus. We love you son....

Monday 7 March 2011

Many Happy Returns of The Day Dear...

Secara de jure, hari ini adalah hari ulang tahun suami ku tercinta yang ke 31 walaupun de facto nya seharusnya besok tanggal 8 Maret 2011.
Hari ini menyempatkan diri mengintip wall nya di FB...(hehehe padahal biasanya juga sering ngintip wallnya) senang sekali membaca begitu banyak whishes yang diucapkan untuk nya...lebih senang lagi karena semua ucapan itu ternyata seperti oasis di padang gurun bagi nya...hahaha

Masih ingat waktu kami pacaran dulu, angan-angan kami adalah menikah di usia 30 tahun, dengan pertimbangan semua akan lebih settle setelah usia kami 30 tahun. And now...here we are 31 tahun dan sudah dikaruniakan seorang putri yang kami sayangi dan beberapa bulan lagi seorang putra yang kami banggakan. Mungkin kesannya hidup kami tidak kami rencanakan dengan baik, awalnya pun kami berfikir seperti itu, tapi ternyata ketidaksempurnaan itu yang membawa kami dari satu pengalaman hidup dan iman yang jauh melebihi apa yang kami pikirkan hingga berkesimpulan memang waktu yang paling tepat adalah waktunya Tuhan. Manusia hanya bisa berencana namun Tuhan yang menentukan dan pastinya itulah yang terbaik.

Dia suami yang bisa me-manage dosis khawatirnya sehingga masih berada pada koridor tanggung jawab, tidak seperti istrinya ini yang kalau sudah khawatir ngga bisa ngapa-ngapain...tidak produktif dan uring-uringan..hehehe.dia tahu dia tidak bisa berada disisi kami setiap saat, dan sikap itulah yang membuatnya begitu spesial jika berada didekat kami. Harus jujur diakui bukan berarti kehidupan rumah tangga kami tanpa up & down, ada saatnya kami begitu putus asa sampai tidak bisa berkomunikasi, begitu jengkel sampai tidak bisa berdoa, tapi sebagai keluarga yang menjadikan Tuhan Yesus sebagai kepala, perdamaian itu datang lebih cepat dan mudah...karena hati yang lembut.

Saat ini adalah saat yang sulit secara fisik dan mental bagi hubungan kami sebagai suami istri. Apalagi jarak dan perbedaan waktu yang membuat kami agak kesulitan berkomunikasi. Tapi puji Tuhan aku begitu diberkati memiliki suami yang bukan hanya masih tetap bisa mendukung ku, walaupun dia sendiri sedang menghadapi situasi yang tidak kalah sulitnya. Mengajarkan aku untuk selalu mengucap syukur atas semua karunia Tuhan bagi kami. Mendorong ku untuk tetap meng upgrade diri ku walaupun sudah mau punya dua anak...^^ baik dari segi pengetahuan, pelayanan, pekerjaan, dan yang terpenting hubungan ku dengan Tuhan.  I'm so blessed being his wife..

Ps: Daddy..selamat ulang tahun ke 31 ya...

Jeremiah 17:7-8 (New King James Version)

7 “ Blessed is the man who trusts in the LORD,
      And whose hope is the LORD.
       8 For he shall be like a tree planted by the waters,
      Which spreads out its roots by the river,
      And will not fear[a] when heat comes;
      But its leaf will be green,
      And will not be anxious in the year of drought,
      Nor will cease from yielding fruit

Love, Hug, & Kiss
Ellys, Alexandra, & our future son Dave...