Thursday 24 November 2011

Full Time Mom dan Sahabatnya

Setelah membaca blog sahabat saya widi disini, tentang perempuan, cinta dan hidup saya jadi kangen setengah mati pada sahabat saya yang satu ini, saat kami masih single dan selalu available hahahaha. Bukannya saya mengharapkan hari-hari bebas itu terulang lagi dan saya tidak punya tanggung jawab sebanyak sekarang, bukan itu, tetapi kangen kami bisa bicara apa saja, dari hati ke hati, menertawakan kebodohan kami, merayakan kemenangan kami, mendapatkan kelegaan dari kata-kata 'jahat' membela yang tidak pernah berani kami lakukan, pernah satu kali saya curhat tentang teman kantor saya padanya, dan dengan jahatnya dia mengusulkan agar saya meludahi keyboard orang tersebut...wakakaka...jijai banget...! Tentu saja tidak pernah saya lakukan tapi it makes me feel much better. Widi sudah dua kali berkunjung ke rumah kami di bandung, tetapi kebebasan itu tidak kami dapatkan lagi, terlalu banyak interupsi, bersyukur pernah 'kencan' dengannya di warung laos. Saat ini widi sudah menikah, tinggal di medan, sedang merintis kantor barunya dari rumah.

Saya juga membaca comment sahabat saya yang satu lagi diblognya widi, kak sisi yang juga punya blog disini, wanita paling tangguh sekaligus lembut yang pernah saya kenal, saya dan widi selalu terkagum-kagum dengan betapa mandirinya dia, betapa low profile dan tidak sok patennya dia. Dulu dia sering sekali mencubit pipi saya, saya sih selalu membuat wajah kesal, secara sudah tua..wakakaka..tapi jujur harus saya akui cubitan itu membuat saya merasa seperti saya punya seorang kakak.  Kakak yang bisa diandalkan kalau sedang mabuk, yang tidak pernah menghakimi, yang suaranya bisa kencang kalau ada yang cari gara-gara, sekaligus lembut kalau mau curi start waktu istirahat. Saya pun dapat merasakan apa yang tidak pernah diucapkannya, saya tahu dia juga wanita normal, seorang istri dan ibu yang berjuang sambil meneteskan air mata, tapi memang dia terlalu tangguh untuk membebani kami oh tepatnya saya.

foto tahun 2005 saat kami hang out bareng :)
Apa artinya sahabat? saya dan widi sepakat dengan paulo coelho sahabat adalah saudara yang bisa kita pilih. Terkadang kita begitu terjebak dengan rutinitas, sampai sulit membedakan mana yang prioritas, dulu saat masih bekerja, rasanya saya punya banyak sekali teman, selalu ada yang menemani, tapi teman kantor adalah teman profesi, bukan sahabat, relasi dengan mereka hanya ada jika kita masih se profesi, setelah itu bye-bye...hehehe Entah kenapa saya sulit sekali menemukan bukannya pengganti, tetapi tambahan sahabat lagi, apakah karena saya terlalu sensitif sehingga radar saya begitu peka pada ketidaktulusan? atau memang saya yang menutup diri?
Persahabatan seperti apa yang bisa diharapakan seorang ibu yang berprofesi full time mom? Bersahabat dengan temannya anak-anak kita kah? hahaha terlalu dipaksakan ya? atau memang belum menemukan ya? Terkadang rasanya profesi ini membuat saya begitu kelelahan sampai-sampai berkomunikasi dengan suami pun tidak sempat. Tetapi semua kenangan bersama sahabat saya, tersimpan rapi dalam ingatan saya, dan hari ini saya tuliskan supaya jika suatu hari saya sudah pikun sampai-sampai tidak dapat menceritakan kembali pada anak-anak saya, mereka dapat membaca tulisan ini, bahwa ibunya punya sahabat yang bergitu berarti dalam hidupnya. 

ps. buat kak sisi dan widi, semoga kita bisa bertemu lagi ya..meskipun tidak satu kota dan tidak sekantor lagi...dan jika pertemuan itu tidak berjalan seperti yang kita harapkan (menyebalkan) kita tetap sahabat...setidaknya tidak terpisahkan di blog.. wakakaka

 

No comments:

Post a Comment